BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Bab ini akan menjelaskan beberapa aspek penting yang dapat memengaruhi kinerja manusia sehubungan dengan lingkungan fisik tempat mereka bekerja, khususnya yang berkaitan dengan pekerjaan yang  banyak berhubungan dengan komputer. Aspek aspek penting yang perlu kita pertimbangkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman  1.)  aspek ergonomik dari stasiun kerja, 2.) pencahayaan, 3.) kualitas udara, 4.) gangguan suara, 5.) kesehatan dan keamanan kerja, 6.) kebiasaan bekerja.

Dari sejumlah pustaka, terkadang sukar menyimpulkan  adanya suatu standar dari aspek aspek di atas. Sebagai contoh, terhadap aspek pencahayaan, sering kali kita tak berdaya untuk mengubah susunan lampu yang sudah terpasang.  Hal yang sering kali kita rasakan adalah pada tempat tempat tertentu keberadaan lampu tidak mendukung  kenyamanan kerja, karena tujuannya bukan untuk memberikan kenyamanan tempat kerja, tetapi lebih kepada keindahan.

Pada bab ini aspek aspek ergonomik yang dijelaskan diatas akan kita tinjau berdasar pada aras pengguna, yang berarti bahwa pengguna perlu mengetahui apa yang sebaiknya mereka dan para pengelola perkantoran lakukan untuk meningkatkan kenyamanan lingkungan kerja mereka. Secara khusus, kita tidak akan berbicara tentang, misalnya apakah suatu kursi pantas diletakkan pada suatu ruangan atau tidak

  1. TUJUAN
    1. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang lingkungan fisik komputasi.
    2. Mengetahui aspek-aspek ergonomic dari stasiun kerja.
    3. Mengetahui pengaruh buruk dari stasiun kerja.
  1. RUMUSAN MASALAH
    1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merancang lingkungan fisik komputasi?
    2. Aspek-aspek ergonomic apa saja yang ada pada stasiun kerja?
    3. Pengaruh buruk apa saja yang dihasilkan dari stasiun kerja?
  1. MANFAAT
    1. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang lingkungan fisik komputasi.
    2. Untuk mengetahui aspek-aspek ergonomic dari stasiun kerja.
    3. Untuk mengetahui pengaruh buruk dari stasiun kerja

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  1. LINGKUNGAN FISIK

Lingkungan fisik yang mendukung komputasi telah berevolusi dari stasiun kerja berbasis terminal bodoh menjadi konfigurasi publik/ personal baik yang bersifat menetap maupun bergerak ( mobile ). Hal ini meningkatkan kemampuan teknologi komputasi untuk meningkatkan kualitas aktivitas manusia dan perancangan interaksi secara signifikan.

Lingkungan fisik akan mempengaruhi berbagai aspek perancangan interaksi, dan beberapa persyaratan dapat saling bertolak belakang satu sama lain. Berikut ini adalah sejumlah isu yang perlu di perhaitkan dalam merancang lingkungan fisik komputasi:

  1. Keamanan – Salah satu tujuan ergonomik adalah untuk menciptakan suatu lingkungan fisik komputasi yang aman. Hal ini dapat merupakan suatu pertimbangan utama pada sejumlah sistem, terutama sitem – sistem yang digunakan untuk misi – misi yang berbahaya sialnya, cukup banyak contoh dari situasi beresiko tinggi dan berakibat fatal karena kesalahan yang berhubungan erat dengan komputer. Salah satu contoh yang cukup terkenal dalah piranti radiasi terkendali komputer yang disebut Therec-25. Karena kesalahan perancangan pada mesin tesebut, teknisi medis secara tidak disadari menempatkan pasien dalam situasi yang sangat berbahaya karena pengaruh radiasi.
  1. Efisiensi – Sistem tidak selayaknya menghruskan pengguna untuk bekerja lebih dari yang di perlukan. Jika cara memanipulasi peranti fisik kaku atau janggal, atau tidak konsisten dengan kemampuan manusia secara umum, efisiensi akan menurun jauh.
  1. Ruangan pengguna – Tingkat kenyamanan pengguan ketika menggunakan suatu sistem harus diperhatikan. Dalam hal ini, misalnya, harus cukup ruang berdiri, duduk, atau bergerak secara nyaman. Sekelompok cenderung menggunakan komputer untuk waktu yang cukup lama. Jika perancangan fisik tidak memadai, pengguna dapat merasakan kelelahan, bahkan cedera. Komputer dan peranti penyedia informasi dan layanan akan digunakan oleh banyak orang dengan kemampuan fisik yang berbeda, sehingga harus dapat di atur kembali semudah mungkin untuk memperoleh kenyamanan setinggi mungkin dan mengurangi resiko kesakitan selama penggunaan jangka panjang. Selain itu, sistem juga harus mudah diatur kembali ke posisi dasar. Posisi dasar ini harus dirancang seakurat mungkin.
  1. Ruang kerja – Pengguna perlu diberi kemampuan untuk membawa obyek kerja, misalnya buku tulis dan sejumlah peranti informasi seperti PDA ke lingkungan komputasi dan dapat menggunakanya dengan nyaman. Pengguna yang harus menyalin teks dari kertas harus mempunyai semacam pemegang materi yang akan di salin dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga pengguna dapat memandang teks kertas maupun layar kmputer dengan nyaman.
  1. Pencahayaan – Iluminasi sekitaran dapt mempengaruhi jarak pandang ke layar tampilan. Pencahayaan di luar ruangan lebih susah untuk di kendalikan.
  1. Kegaduhan – Kegaduhan dapat mempengaruhi kemudahaan pengguna menggunakan antar muka yang berhubungan dengan pendengaran. Sejumlah lingkungan, misalnya telepon gemggam atau pager harus mempunyai pengaturan suara yang mudah di akses. Hampir semua telepon genggam juga mempunyai pengatur suara yang mudah di akses. Hampir semua telepon genggam juga mempunyai kemampuan getar untuk menghindarkan suara yang mengganggu peranti lain, misalnya kmputer yang dapat di tenten, juga harus dirancang dengan mempertimbangkan hal di atas.
  1. Polusi – Sejumlah lingkungan industri, misalnya pabrik atau gudang, sangat susah untuk di pertahankan kebersihanya. Seringkali pengguna harus bekerja di lingkungan yang kotor atau berminyak. Peranti seperti papan ketik atau mouse akan mudah rusak jika di operasikan. Pada lingkungan seperti ini. Jalan keluar  dengan menggunakan tutup papan ketik palastik, penutup layar sentuh yang dapat di cuci, dan antarmuka yang berhubungan dengan suara perlu mempertimbangkan sejumlah aspek di atas.
  1. ASPEK ERGONOMIK DARI STASIUN KERJA

Berbagai pengamatan telah dilakukan para ahli untuk mengetahui berbagai efek negative yang dialami oleh operator computer. Dari berbagai pengamatan tersebut disimpulkan bahwa terdapat beberapa parameter-parameter yang berpengaruh pada kenyamanan pekerja yang menggunakan stasiun kerja, antara lain:

  1. Tumpuan punggung dan pinggang
  2. Garis visual antara mata dan bagian atas layar tampilan
  3. Kilau cahaya ke layar karena sumber cahaya lain
  4. Jarak antara badan dan layar tampilan
  5. Tumpuan kaki
  6. Pemegang dokumen
  7. Posisi telapak tangan dan lengan
  8. Posisi tangan dan siku
  9. Titik pusat layar tampilan dan papan ketik di depan anda
  10. Posisi keyboard bersudut negative
  11. Meja kerja yang stabil
  12. Istirahat secara periodic

Selain parameter-parameter di atas terlebih dahulu perlu dipahami empat aspek dasar yang berhubungan ergonomic yang berhubungan dengan fungsi penggunaan stasiun kerja, yaitu:

  1. Aspek pertama berhubungan dengan lingkungan kerja, antara lain: tempat stasiun kerja diletakkan, tempat stasiun kerja dimanfaatkan, dan kondisi lingkungan kerja.
  2. Aspek kedua berhubungan dengan durasi kerja, antara lain: lama penggunaan stasiun kerja tersebut digunakan, misalnya empat jam sehari, sepuluh jam sehari
  3. Aspek ketiga berfokus pada tipe pekerjaan, antara lain kebutuhan gerak motoric dan persepsi untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
  4. Aspek keempat terkait antara lain dengan beban psikologi yang dihadapi selama ia mengerjakan pekerjaannya, misalnya pekerjaan yang menyenangkan atau membosankan, tantangan yang diberikan oleh pekerjaan tersebut, dan arti khusus dari suatu pekerjaan kepada para pekerja.

Aspek-aspek di atas merupakan basis evaluasi empt aspek isu kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan menggunakan bantuan stasiun kerja. Aspek-aspek itu meliputi beban visual, beban otot, beban postur tubuh dan beban tekanan mental:

  1. Beban visual antara lain berupa iritasi mata, pandangan yang mengabur, dan kadang-kadang disertai munculnya rasa pening pada kepala.
  2. Beban otot muncul dalam bentuk kelelahan otot, ketegangan otot, dan rasa sakit pada beberapa bagian persendian, seperti siku, jari, tangan, leher.
  3. Beban postur tubuh berhubungan erat dengan berbagai otot yang digunakan tubh untuk mempertahankan posisi tegak selama seseorang duduk di kursi, seperti otot punggung dan pinggang, lutut, dan tumit.
  4. Beban tekanan emosi dapat muncul dalam bentuk rasa cemas, tertekan atau depresi, reaksi-reaksi seperti perasaan bosan, dan tidak puas.

Kita dapat melihat berbagai modifikasi yang diperlukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan berbagai keluhan di atas berdasarkan empat tipe pekerjaan yang banyak dilakukan dengan bantuan stasiun kerja: pemasukan data, akuisisi data, interaktif, dan pengolahan kata.

2.1  PEMASUKAN DATA

Dalam kegiatan pemasukan data, dapat kita pahami bahwa beban visual tidak berhubungan dengan layar computer, tetapi pada dokumen yang disalin.Dari sisi beban otot, pekerjaan pemasukan data memberikan beban yang sangat besar pada tangan, pergelangan tangan, jari-jemari, dan lengan.Dari sisi beban tubuh terlihat bahwa pekerjaan pemasukan data memberikan beban yang besar pada punggung dan bahu.

Untuk pekerjaan pemasukan data, layar tampilan bukan merupakan persoalan utama, tetapi kemampuan untuk dapat mengubah stasiun kerjalah yang sangat perlu untuk diperhatikan.Dengan demikian untuk para operator perlu disediakan kursi yang baik dan dapat diatur, papan ketik yang dapat diatur, posisi dokumen sumber yang tepat, dan juga kualitas dokumen sumber yang baik.

2.2  AKUISISI DATA

Akuisisi data merupakan jenis pekerjaan yang dapat dikatakan berkebalikan dengan pemasukan data dalam hal karakteristik bebannya. Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah operator telepon, pengatur lalu lintas udara, dan petugas pos yang bertugas di bagian surat elektronik. Dalam pekerjaan-pekerjaan di atas, para pekerja lebih banyak menghabiskan waktu untuk menutup layar tampilan yang ada di hadapan mereka. Untuk mengurangi beban visual, sebaiknya disediakan layar tampilan dengan kualitas karakter yang baik, kontras karakter-ke-layar yang tinggi, serta kendali kilau yang memadai. Dalam hal iluminasi, pekerjaan semacam ini memerlukan iluminasi kira-kira sebesar 300 lux. Kendali kilau antara lain berupa posisi tampilan yang tepat, penutup sumber kilau, dan tapis kilau.

Beban otot untuk pekerjaan akuisisi data cukup sulit untuk dibuat spesifikasinya karena jenis pekerjaan yang berbeda. Operator telepon lebih banyak mempunyai beban otot dan tubuh karena harus melakukan pekerjaan yang sama dengan kecepatan yang cukup tinggi. Di lain pihak, pengendali lalu lintas udara bekerja pada jenis pekerjaan yang sama sekali berbeda. Mereka lebih banyak mengalami beban kognitif dan persepsi yang tinggi tetapi dengan beban otot yang rendah.

Untuk pekerjaan-pekerjaan akuisisi data yang mengakibatkan beban otot yang tinggi serta jumlah perulangan yang tinggi perlu disediakan peralatan yang mendukung lengan dan/atau pergelangan tangan  serta disediakan papan ketik yang dapat diatur posisinya. Selain itu, karena tingginya beban tubuh maka juga diperlukan kursi yang baik serta tinggi layar tampilan yang dapat diatur.

2.3   PEKERJAAN INTERAKIF

Ragam interaktif dari pemanfaatan layar tampilan mempunyai variasi  yang sangat banyak. Pekerjaan tersebut bervariasi mulai dari pemrograman komputer dan insinyur perancangan berbantuan computer (yang bekerja dengan daya kreativitas tinggi karena mereka dapat bergerak leluasa ke sana ke mari sesuai keinginan mereka) sampai kepada petugas reservasi yang duduk diam terpaku untuk periode yang cukup lama. Jadi terdapat perbedaan yang sangat besar dalam hal tuntunan pekerjaan dan beban yang harus mereka hadapi pada berbagai jenis operator yang menggunakan peralatan secara interaktif.

Untuk jenis pekerjaan interaktif,beban otot tidak terlalu berat dibanding operator yang pekerjaannya hanya memasukkan data. Tetapi beban itu masih cukup tinggi sehingga ada baiknya jika untuk mereka juga disediakan kursi yang mempunyai sandaran tangan dan telapak tangan.Untuk beberapa pekerjaan, pemegang dokumen sebaiknya disediakan, khususnya bagi mereka yang menggunakan dokumen sumber.

2.4  PEKERJAAN PENGOLAHAN KATA

Pekerjaan pengolahan kata bervariasi dari mereka yang bekerja sebagai tukang ketik (yang banyak menghabiskan waktu untuk mengetik dan sedikit waktu untuk melihat ke layar computer) sampai ke pada editor yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat ke layar computer, dan hanya sedikit melakukan pengetikan ketika ia harus membetulkan tulisan yang ada di hadapannya.

Bagi seorang juru ketik sudah cukup jelas bahwa beban otot dan beban tubuh akan sangat dirasakan, sementara beban visual dapat dikatakan tidak ada (dengan anggapan bahwa dokumen sumbernya berkualitas bagus). Tetapi, hal sebaliknya terjadi pada seorang editor yang bekerja menggunakan stasiun kerja, karena ia harus memelototi tulisan yang ada di layar computer, sementara ia hanya akan melakukan pengetikkan ketika ia harus mengganti apa yang sudah tertulis.

  1. PENGARUH BURUK STASIUN KERJA

Kunci penting dalam pengontrolan ergonomic adalah bahwa karakteristik pekerjaan akan menentukan intervensi yang diperlukan untuk memberikan kenyamanan kepada orang-orang yang melakukan pekerjaan itu. Faktor-faktor kenyamanan perlu diarahkan kepada bagian-bagian yang mengalami beban tinggi. Sebagian pekerjaan menyebabkan timbulnya beban visual dan beban otot, sementara pekerjaan lain lebih banyak memberikan beban visual disbanding beban otot, dan pekerjaan yang lain lagi memberikan beban otot yang lebih besar disbanding dengan visual.

Tabel 10.1 menyajikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kenyamanan fisik, faktor-faktor yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, dan saran penyelesaiannya.

KELUHAN FAKTOR PENYEBAB SARAN PEMECAHAN

Kelelahan visual, iritasi mata, kekaburan pandangan

Pencahayaan yang tidak memadai Jagalah tingkat iluminasi ruangan antara 300-700 lux
Kilau dan pantulan cahaya Tempatkan layar tampilan sejajar dengan jendela. Pakailah pelindung kilau jika diperlukan.
Definisi karakter yang jelek Kendalikan adanya kilau dan pantulan. Gunakan filter yang memperkuat kontras. Aturlah kecerahan dan kontras karakternya.
Rasa pegal di punggung dan pinggang Kursi yang tidak memadai Sediakan kursi yang dapat memberikan dukungan pada bagian pinggang dan punggung dan yang dapat diatur ketinggiannya
Ruangan kaki yang sempit Sediakan meja kerja yang memadai sehingga kaki operator dapat bergerak secara bebas
Leher, bahu, dan lengan Tinggi meja yang tidak memadai Sediakan meja kerja yang tingginya dapat diatur dan memungkinkan operator untuk mengatur ketinggian layar tampilan dan papan ketik
Pergelangan tangan Sudut telapak tangan yang jelek Gunakan kursi yang mempunyai sandaran lengan. Sediakan pula tumpuan pergelangan tangan
Terlalu banyak mengetik Aturlah kecepatan pengetikan sesuai dengan prinsip analisis waktu dan gerakan
Berhentilah secara periodic dari pekerjaan mengetik
  1. PENCAHAYAAN

Dalam penggunaan stasiun kerja yang banyak menggunakan layar tampilan, kilau yang ditimbulkan oleh layar tampilan merupakan persoalan paling besar yang dapat mengurangi kenyamanan seorang pengguna computer.

Untuk mencegah adanya berbagai keluhan pada mata, tujuan utama perancangan pencahayaan untuk tempat layar tampilan diletakkan adalah :

  1. Menghindarkan pengguna dari cahaya terang langsung atau pantulannya,
  2. Memperoleh keseimbangan antara kecerahan (brightness) layar tampilan dan kecerahan yang ada di depan pengguna. Hal yang paling penting adalah menghindari adanya kecerahan pada bagian depan pengguna yang berlebihan disbanding kecerahan layar tampilan. Demikian juga halnya dengan kecerahan yang kurang dibanding kecerahan layar tampilan
  3. Menghindari cahaya langsung atau cahaya pantulan yang langsung mengenai layar tampilan.
  4. Memberikan keyakinan bahwa ada pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan yang tidak menggunakan layar tampilan.

Untuk dapat melaksanakan tujuan di atas, perlu diketahui asal cahaya yang mengenai layar tampilan. Cahaya didalam sebuah ruangan dapat berupa:

  1. Cahaya langsung yang berasal dari matahari yang menerobos masuk lewat jendela atau berasal dari sumber cahaya buatan, misalnya dari bolam lampu.
  2. Cahaya tak langsung yang dipantulkan oleh:
    1. Tembok atau partisi
    2. Langit-langit rumah, plafon
    3. Lantai rumah
    4. Bahan-bahan yang ada di sekitar layar tampilan, misalnya pemegang dokumen
    5. Bagian atas dari meja yang digunakan
    6. Pakaian yang digunakan oleh operator, meskipun pengaruhnya sangat kecil.

Pengendalian cahaya yang berasal dari berbagai sumber cahaya di atas memerlukan perhatian pada:

  1. Perancangan lighting fixtures dalam arti arah pencahayaan dan kuat cahaya yang dihasilkannya
  2. Penutup jendela
  3. Penemptan lighting fictures dan jendela relatif terhadap stasiun kerja
  4. Factor refleksitas dari material yang ada di ruangan tempat stasiun kerja ditempatkan.

Pengendalian cahaya yang diperlukan oleh ruangan tempat stasiun kerja ditempatkan memang tidak sederhana, khususnya untuk ruangan berukuran besar. Secara garis besar pencahayaan ruang stasiun kerja perlu memperhatikan beberapa factor berikut:

  1. Jika dimungkinkan, tempatkan peralatan atau sumber cahaya sedemikian rupa sehingga kilau atau pantulan cahaya pada layar tampilan dapat diminimalkan.
  2. Jika ruangan yang dipakai ada jendelanya, gunakan penutup jendela yang mampu mengendalikan cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan tersebut. Usahakan untuk menempatkan layar tampilan sedemikian rupa sehingga bagian samping layar tampilan tersebut menghadap ke jendela. Hal ini akan meminimalkan kilauan pada layar tampilan.
  3. Tempatkan layar tampilan sedemikian rupa sehingga kilauan yang disebabkan karena sumber cahaya diatas kepala dapat dihindarkan.
  4. Hindarkanlah penggunaan sumber cahaya yag sangat terang, khususnya yan langsung masuk di dalam bidang pandang mata Anda.
  5. Gunakan cahaya tak langsung untuk menghindari adanya bintik cerah pada layar tampilan yang merupakan pantulan dari suatu sumber cahaya yang langsung mengenai layar tampilan.
  1. SUHU DAN KUALITAS UDARA

Isu mengenai bertambah panasnya udara menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena perubahan suhu udara yang sedikit saja akan mempengaruhi kinerja seseorang. Perasaan kantuk dalam suhu udara yang panas menjadi salah satu persoalan umum, selain semakin berkurangnya konsentrasi kerja.

Sejumlah persoalan mengenai suhu dan kualitas udara dapat diatasi dari sumbernya.Banyaknya panas yang disebarkan oleh suatu peralatan merupakan salah satu parameter yang harus dipertimbangkan sebelum memasang pengontrol udara dilakukan. Letak pengontrol udara harus diatur sedemikian rupa sehingga arah aliran udara yang dihasilkannya tidak mengenai langsung badan pengguna, yang berarti malah akan mengganggu konsentrasi pengguna.

  1. GANGGUAN SUARA

Lingkungan suara mempunyai pengaruh yang sangat penting pada konsentrasi, tingkat stress, dan aspek lain dari kinerja seseorang. Tetapi interaksi antara suara dengan kinerja seseorang seringkali menjadi sangat kompleks untuk dipahami.

Dalam keadaan khusus, masalah suara dapat diatasi dengan menggunakan penutup telinga, sehingga pengguna sama sekali tidak dapat mendengar suara-suara lain. Pengaruhnya adalah ia menjadi seperti seorang yang ‘tuli’, yang barangkali dapat berpengaruh pada aspek lain. Di sisi lain, penggunaan penutup telinga bukanlah merupakan pengontrol akustik yang baik.

  1. KESEHATAN DAN KEAMANAN KERJA

Teknologi computer merupakan teknologi tinggi yang belakangan ini berkembang sangat pesat.Dengan diperkenalkannya teknologi yang baru ke dalam tempat kerja atau di rumah, aspek kesehatan dan keamanan kerja harus dipertimbangkan dengan seksama. Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan teknologi baru adalah bahwa adanya hambatan dari mereka yang tidak menyukai produk teknologi baru, dan juga mereka yang menggunakan produk teknologi baru tersebut dengan cara yang tidak benar. Hal ini berkaitan erat dengan aspek keamanan kerja dari pekerja di instansi tersebut.

Aspek keamanan dan kenyamanan kerja ketika anda menggunakan stasiun kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi umum kesehatan anda. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesehatan yang bervariasi secara signifikan dapat mempertinggi risiko ketidaknyamanan, kelelahan otot dan persendian, bahkan cedera, serta sejumlah risiko kesehatan yang lain. Kondisi-kondisi kesehatan itu antara lain:

  1. Radang persendian,
  2. Penyakit gula (diabetes),
  3. Berat badan yang berlebihan,
  4. Darah tinggi,
  5. Stress,
  6. Merokok,
  7. Kehamilan, menopause, dan kondisi lain yang mempengaruhi tingkat hormone,
  8. Umur yang semakin bertambah,
  9. Kondisi fisik yang jelek.

Kita semua sadar bahwa kondisi kesehatan setiap pengguna stasiun kerja tidaklah sama, dan masing-masing mempunyai toleransi yang berbeda terhadap kondisi fisiknya ketika mereka harus bekerja untuk jangka waktu yang panjang. Bagi anda sangat disarankan untuk selalu memantau aras toleransi kesehatan anda, dan hindarkan kondisi yang selalu melebihi batas toleransi tersebut.

Indera yang bekerja keras selama kita bekerja menggunakanstasiun kerja adalah mata sehingga dengan cara apapun kita harus dapat menghindarkan mata kita dari adanya keluhan seperti iritasi mata atau kelelahan mata yang seringkali dapat menyebabkan kepala pusing dan pening. Untuk itu kita harus sangat memperhatikan kesehatan mata kita:

  1. Istirahatkan mata anda dengan melihat pemandangan yang bernuansa sejuk dan jauh ke depan secara rutin,
  2. Jagalah agar kacamata (jika anda menggunakannya), lensa kontak, dan layar tampilan selalu bersih.
  3. Jika anda menggunakan pencegah kilau, bersihkanlah pencegah kilau itu sesuai aturan yang ada.
  4. Periksalah mata anda ke ahli mata secara teratur.
  5. Jika mungkin, pakailah yang khusus dirancang untuk digunakan bekerja dengan layar computer.
  1.  KEBIASAAN DALAM BEKERJA

Selain kondisi kesehatan yang prima, penempatan mebeler, peralatan kantor, dan penempatan sumber cahaya, kebiasaan bekerja pun dapat mempengaruhi kinerja anda selama anda bekerja menggunakan layar tampilan. Agar anda selalu merasa nyaman dalam bekerja, biasakan untuk selalu:

  1. Bekerja dalam keadaan sesantai mungkin dan dalam posisi yang benar. Hindarkan posisi yang dapat mengakibatkan ketidaknyaman, bahkan cedera otot.
  2. Mengubah posisi duduk anda untuk mencegah kelelahan otot.
  3. Berdiri dan mengambil beberapa menit untuk mengendorkan ketegangan otot dan lakukan olahraga ringan beberapa kali sehari.
  4. Mengusahakan untuk tidak mengetik dalam jangka waktu yang lama yang memberikan tekanan fisik yang berat pada anda.
  5. Mengambil istirahat sejenak secara periodic. Anda akan mendapat pengalaman bahwa istirahat dalam waktu singkat dan sering jauh lebih bermanfaat disbanding dengan istirahat yang lama tetapi jarang.
  6. Memeriksa kebiasaan kerja anda dan tipe pekerjaan yang hendak anda lakukan. Bagilah waktu anda untuk bekerja secara bergantian sehingga anda tidak duduk dalam selang waktu yang lama atau melakukan satu aktivitas yang sama terus-menerus. Hal ini selain untuk menghindari kelelahan juga untuk mencegah datangnya kejenuhan.

Tulisan pertamaku

Posted: Mei 12, 2012 in Uncategorized
Tag:

Image

BISMILAHIRAHMANIRAHIM.alhamdulillah dengan izin ALLAH itisiwan.wordpress telah hadir di depan anda muda-mudahan pembaca bisa mengambil manfaat di dalamnya. Sebenarnya blog ini saya buat untuk saudara-saudaraku yang ada di Fakulitas Teknik terkhusus di UNM sana.tapi saya tidaklah melarang orang luar untuk mengunjungi blog ini bahkan kami merasa senang kalau ada saudara-saudara yang lain yang berkenang mengunjungi blog sederhana ini.